Sebagai jantung dari mobil, mesin secara langsung mempengaruhi performa mobil secara keseluruhan.Saat ini, dengan perkembangan mobil menuju ringan, proporsi aplikasi mesin aluminium di industri otomotif semakin tinggi.Karena ketahanan aus paduan aluminium tidak sebaik besi tuang, liner silinder besi tuang harus disematkan pada mesin aluminium tradisional untuk meningkatkan ketahanan aus.Namun, kerugian dari liner silinder besi cor adalah pengemasan antara liner silinder dan blok silinder.Karena karakteristik kapasitas panas yang berbeda dari kedua material tersebut, maka akan mempengaruhi keawetan blok silinder mesin berbahan aluminium.Sehubungan dengan itu, pabrikan mobil asing telah mengembangkan teknologi proses baru, yaitu teknologi penyemprotan lubang silinder, yang juga bisa disebut teknologi bebas liner silinder.
Teknologi penyemprotan lubang silinder mengacu pada penggunaan teknologi penyemprotan termal (penyemprotan busur atau penyemprotan plasma) untuk menyemprotkan lapisan pelapis paduan atau bahan komposit lainnya pada dinding bagian dalam lubang silinder mesin aluminium yang kasar untuk menggantikan liner silinder besi cor tradisional.Blok silinder paduan aluminium berlapis masih merupakan blok silinder terintegrasi, dan ketebalan lapisannya hanya 0,3mm.Keuntungannya adalah mengurangi bobot mesin, mengurangi gesekan dan keausan antara lubang silinder dan piston, meningkatkan konduksi panas, mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi CO2.
Saat ini, teknologi baru ini telah diterapkan pada mesin ea211 Volkswagen, mesin bensin elektrik Audi A8, VW Lupo 1.4L TSI, GM Opel, mesin Nissan GT-R, mesin B-series terbaru BMW, mesin 5.2L V8 ( voodoo) pada Ford Mustang shelbygt350 baru, mesin 3.0T V6 (vr30dett) pada Nissan Infiniti Q50 baru, dll. Di China, beberapa pabrikan mobil dan pabrikan mesin juga sudah mulai mengeksplorasi teknologi baru ini.Dipercaya bahwa semakin banyak mesin yang akan mengadopsi teknologi canggih ini di masa depan.
Waktu posting: Feb-02-2021
